Pemkab Karangasem Gelar ‘Sarasehan Kebangkitan Pariwisata’

 Pemkab Karangasem Gelar ‘Sarasehan Kebangkitan Pariwisata’

AMLAPURA, MatahariTimur – Bupati Karangasem Gede Dana bersama Wabup Wayan Arta Dipa, Sekda Sedana Merta, Ketua DPRD Bali Wayan Suastika, serta didampingi para stakeholder atau pihak terkait pariwisata dan OPD melaksanakan gathering pariwisata yang dikemas dengan kegiatan ‘Green Tracking’ dengan rute dari jalur Kastala Bebandem menuju Desa Tenganan Pegringsingan, pada hari Jumat tanggal 29 April 2022. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka recovery pariwisata di Kabupaten Karangasem, setelah selama ini sempat tidak mengalami perkembangan sehubungan masa pandemi Covid-19.

Kegiatan Green Tracking ini dilakukan dengan melintasi hamparan pesawahan, jalan setapak, sungai dan pemukiman warga. Selain berolahraga, Bupati Dana dan rombongan juga melihat langsung potensi keindahan alam di wilayah tersebut.

Sepanjang perjalanan, Bupati Gede Dana bersama Wabup Artha Dipa tak pernah melewatkan kesempatan menyapa masyarakat yang sedang beraktivitas. Salah satunya, menyapa para petani yang sedang melaksanakan Tradisi Mebiu Kukung. Bahkan dalam perjalanan trekking, saking bahagianya warga bertemu Bupati Dana yang sedang lewat, salah seorang warga Tenganan spontan menyuguhkan jamuan tuak manis untuk Bupati Dana, Wabup Artha Dipa dan rombongan.

Usai Green Tracking, kegiatan dilanjutkan dengan Sarasehan Kebangkitan Pariwisata serangkaian Gathering Pariwisata Kabupaten Karangasem, yang dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace). Kegiatan gathering ini bertempat di Wantilan Pura Desa Tenganan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Dana mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karangasem dengan menggandeng stakeholder pariwisata secara global.

“Kegiatan ini merupakan terobosan yang baik, mengingat imbas pandemi yang sangat berdampak pada kehidupan masyarakat, terutama dari sektor pariwisata. Kegiatan ini yang pertama diadakan di Bali, yang kali ini diwujudkan dengan event promosi pariwisata di Karangasem,” ujarnya.

Gede Dana juga mengatakan bahwa di masa pandemi ini sektor pariwisata sangat terpuruk, maka selanjutnya harus digali lagi potensi lain untuk menambah PAD agar pembangunan di Karangasem tidak tergantung sektor pariwisata saja.

“Pemasukan dari pariwisata di Karangasem masih kecil dibandingkan kabupaten lain, apalagi di masa pandemi ini. Makanya harus dicarikan solusi atau jalan keluar, dan selama ini Karangasem hanya menjadi tempat lewat tamu saja, tamu enggan menginap di Karangasem padahal dari segi potensi keindahan alam tidak kalah, apalagi tradisi dan budayanya, ini harus di pecahkan apa permasalahannya”, ujarnya

Menanggapi keluhan para wisatawan terkait truk material pasir yang lalu lalang kadang bikin macet sehingga tamu banyak yang komplainn karena terlambat sampai di airport ataupun tempat tujuan, maka Bupati Dana meminta dinas terkait agar mengawasi truk yang melintas agar jangan sampai beriringan yang akan menimbulkan kemacetan, “Gubernur Bali juga sudah merencanakan dan menganggarkan pembangunan jalan baypas tembus ke Padang bay di tahun 2023, dan semoga akan bisa juga tembus menuju Tulamben” harapnya.

Sementara itu, dalam arahannya Wagub Cok Ace menyampikan pandemi Covid 19 telah memberi dampak luar biasa pada sektor pariwisata ,disisi lain pandemi Covid 19 juga memberi kita waktu untuk melakukan instrospeksi diri dan menata kembali pariwisata Bali ke arah yang lebih baik ke depannya.

Wagub Bali menambahkan bahwasannya pariwisata Bali semestinya ditata disesuaikan dengan potensi dan kondisi yang dimiliki dari masing masing daerah di Bali atau bisa disebut dengan istilah Padma Buana. Setiap daerah di Bali sudah memilki ciri khas serta fungsinya masing masing dalam menopang perekonomian Bali

Lebih jauh, Ketua PHRI Bali ini menjabarkan seperti halnya Kabupaten Jembranaa dari struktur geografis memang sebagai daerah perikanan , demikian halnya Tabanan sebagai sumber mata air dan pangan karena memilki danau dan lahan pertanian. Demikian pula halnya dengan Karangasem yang menjadi daerah spiritual dimana pura pura Kahyangan Jagat seperti Besakih, Lempuyang , Andakasa semua berada di Karangasem. Daerah Badung di bagian selatan adalah “dapur’ nya Bali , yang mengelola semua sumber daya yang ada sehingga sewajarnya Badung menjadi pusat pariwisata dimana banyak hotel dan restaurant di dirikan.

“Jika kita umpamakan, Badung sebagai “dapur”-nya Bali yang mengelola sumber yang ada maka hasil dari ‘dapur’ sudah sepatutnya didistribusikan ke kabupaten/kota lainnya, sehingga nikmat gemerincing dolar dapat dirasakan seluruh masyarakat Bali dan terwujud kesejahteraan bersama,” ujar Wagub Bali.

Untuk itu, Wagub Cok Ace mengajak para bupati maupun walikota dan seluruh masyarakat membangun kesadaran bersama jika kita dalam kesatuan wilayah. “Konsep dasar ini harus kita suarakan dan tanamkan, kita kembalikan Bali menjadi satu kesatuan wilayah dan satu tata kelola.Dengan demikian Bali sebagai tujuan pariwisata dunia dapat memberi imbas kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Bali,” katanya.( MT – 001)

Related post