Bupati Dana Serahkan Punia dan Ngrastitiang Kerahayuan Jagat, Semoga Pandemi Segera Berakhir

 Bupati Dana Serahkan Punia dan Ngrastitiang  Kerahayuan Jagat, Semoga Pandemi Segera Berakhir

Amlapura, Matahari Timur – Pemerintah Kabupaten Karangasem menggelar persembahyangan bersama “Ngrastitiang Kerahayuan Jagat ” dalam upaya menghentikan secara Niskala, memohon kehadapan Ida Sanghyang Widi Wasa agar wabah Pandemi Covid-19 segera berakhir  yang dihadiri langsung Bupati Karangasem I Gede Dana dan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Sabtu (2/10/2021) bertempat di Pura Dalem Panca Pandawa Banjar Dinas Pule, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang.

Sebelum melakukan persembahyangan di Pura Dalem Panca Pandawa, Bupati berserta rombongan diharuskan melakukan persembahyangan terlebih dahulu di Pura Tirta Panca Pandawa yang bertujuan melakukan pembersihan diri. “Semoga Karangasem bisa normal kembali, dan wabah ini segera sirna sehingga masyarakat bisa beraktifitas seperti biasa, ujar Bupati Dana disela sela persiapan persembahyangan.

Gede Dana juga menyampaikan bahwa dirinya dan pemerintah sangat serius dalam penanganan Pandemi ini, bahkan secara Sekala dan Niskala.

Dalam kesempatan yang sama Bupati bersama Wakil Bupati atas nama pemerintah menyerahkan punia yang bersumber dari punia seluruh ASN se-Kabupaten Karangasem yang diterima pengempon pura. “Uang yang terkumpul dihimpun dari seluruh ASN, semoga bisa membantu dan bermanfaat untuk perbaikan pura,” ucapnya.

Kaitan digelarnya upacara di Pura Dalem Panca Pandawa dengan pandemi Covid-19 dikarenakan dilihat dari sejarah Hindu dan juga dalam cerita Kunti Sraya bahwa Dewi Kunti dulu pernah bertapa di Pura Dalem (yang sekarang disebut Pura Dalem Panca Pandawa) untuk memohon agar bencana wabah penyakit yang menyerang Kerajaan Indra Prasta segera dapat diatasi oleh Dewi Durgha.

Di Pura Dalem Pandawa ini terdapat delapan pelinggih. Pelinggih utama sebagai media pemujaan para Pandawa berbentuk Palinggih Taksu. Di sebelah kanannya terdapat Palinggih Limas Catu dan Limas Mujung. Sedangkan yang paling kanan terdapat palinggih Manjangan Saluwang sebagai media pemujaan pada Mpu Kuturan. Di sudut timur laut pura terdapat Palinggih Padma sebagai Palinggih Pesaksi.

Di sebelah kiri dari Pelinggih Padma Pesaksi terdapat Pelinggih Sri Sedana dan Pelinggih Sapta Patala. Di tengah-tengah dihadapan Pelinggih Taksu terdapat Palinggi Pesamuan. Adanya Pelinggih Limas Catu Limas Mujung umumnya sebagai pasimpangan Batara di Gunung Agung dan Gunung Batur. Namun menurut keterangan Pemangku Pura, dua palinggih tersebut terkait dengan pemujaan keluarga Pandawa. Sangat mungkin untuk memuja leluhur Pandawa sebagai Purusa dan Pradana.( MT – 001)

Related post